Kemenperin-Dekranas Bertekad Pacu IKM Kriya dan Wastra Tembus Pasar Global
Aktivitas industri kecil dan menengah (IKM) sektor kriya dan wastra selama ini mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Sebab, kedua industri tersebut sebagai sektor padat karya yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan IKM kriya dan wastra agar berdaya saing di kancah global.
Wamenperin Apresiasi Industri TPT Gelontorkan Investasi USD 40 Juta di Brebes
Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada PT Xinhai Knitting Indonesia dan H&M atas komitmennya dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Realisasi investasi ini dinilai sebagai langkah strategis yang akan memperkuat daya saing sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional, sekaligus menjadi jawaban atas tantangan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Menjahit Keberlanjutan: Kemenperin Dukung IKM Lewat Edukasi Slow Fashion
Kesadaran akan dampak lingkungan dari tren fast fashion telah melahirkan tuntutan baru terhadap model bisnis yang lebih etis dan berkelanjutan. Indonesia dengan kekayaan wastra dan tradisi tekstilnya memiliki potensi untuk menjadi pelaku utama dalam pengembangan industri fesyen yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dan bermakna secara sosial.
Menperin Ingatkan Industri Dalam Negeri Agar Bersiap Menghadapi Dampak Perang Iran-Israel
Eskalasi konflik militer antara Iran dengan Israel telah memicu gangguan signifikan di pasar global, tak terkecuali bagi sektor manufaktur menghadapi risiko kenaikan biaya produksi, peningkatan biaya logistik dan pelemahan permintaan ekspor. Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia sangat rentan terhadap gejolak harga energi dan pangan dunia, dan gangguan rantai pasok bahan baku.
Kemenperin Fokus Kembangkan Sentra IKM Wastra di Pelosok Tanah Air
Industri wastra atau kain tradisional Indonesia seperti batik dan tenun sangat erat kaitannya dengan perkembangan industri fesyen dalam negeri. Industri wastra nasional memiliki nilai tinggi berupa identitas dan ciri khas yang merupakan hasil dari perpaduan antara kearifan lokal dan kreativitas masyarakat yang diwariskan secara turun temurun. Namun demikian, proses produksi yang rumit dan memerlukan keahlian serta keterampilan para perajin, menjadi tantangan tersendiri bagi industri wastra nasional dalam menghadapi persaingan pasar industri fesyen.
Usung Praktik Berkelanjutan, Balai Kemenperin Olah Limbah Daun Nanas Jadi Bahan Baku Industri
Indonesia adalah salah satu negara produsen buah nanas terbesar di dunia, bahkan menduduki peringkat pertama pada tahun 2024 dengan total produksi sebesar 3,15 juta ton. Di balik melimpahnya ketersediaan buah tropis tersebut, ada peluang besar dari hasil pengolahan limbah daun nanas menjadi serat daun yang umum dikenal dengan sebutan leaf fiber.